Rumah Angker Disiapkan Untuk Pemudik Nekat Di Madiun Dan Boyolali

Lintas7News.com – Rumah-rumah yang dianggap angker disiapkan bagi warga yang nekat mudik ke Boyolali, Jawa Tengah, dan Madiun, Jawa Timur.

Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Moh. Sawali mengaku menyiapkan rumah yang sudah lama kosong dan dianggap angker untuk mengkarantina pemudik nekat.

Hal itu dilakukan untuk mencegah perantau mudik Lebaran mengingat pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik guna mencegah peningkatan kasus penularan Covid-19.

“Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu,” kata Sawali, di Boyolali, dikutip dari Antara, Kamis (29/4).

Ia menambahkan kebutuhan logistik penghuni rumah itu tetap disediakan oleh Satuan Tugas Jogo Tonggo.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sawali mengatakan penerapan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020. Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar Covid-19 saat itu berasal dari Desa Sidomulyo. Pihaknya tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.

Fajar Adi Nugroho, perantau yang mudik dari Tangerang, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat sehat sehingga harus menjalani karantina di fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo.

Dia sudah tahu kalau pemerintah melarang warga mudik, namun nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas.

Terpisah, Pemerintah KotaMadiun, Jatim, pun menyiapkan sebuah rumah yang kurang terawat dan dianggap angker untuk mengkarantina pemudik di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM), di Jalan A. Yani, Kota Madiun.

Rumah itu pun sempat dikunjungi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadir Effendy.

“Saya imbau kepada siapa saja untuk tetap tidak mudik. Mereka yang nekat mudik nanti ditaruh di sini saja,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Selasa (27/4

Menurutnya, area itu memang sengaja disiapkan Pemkot Madiun untuk para pemudik yang nekat agar memiliki perasaan jera, lantaran bekas penjara itu memang terkenal angker di kalangan masyarakat.

“Memang terkesan angker, meskipun sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh pihak Pemkot,” kata Muhadjir.

Meski begitu, Muhadjir mengakui tempat isolasi ini layak digunakan. “Karena ini sudah viral saya ingin memastikan seperti apa kondisinya,” kata dia.

Berdasarkan laporan dari Wali Kota Madiun, katanya, Pemerintah Kota sebetulnya sudah menyiapkan lokasi isolasi lainnya, yaitu di asrama haji. Rumah Tahanan Militer ini, ujarnya, bukan tempat isolasi utama.

“Ini sebagai alternatif terakhir kalau tempat karantina yang lain sudah penuh,” tandas dia.

Diketahui, pemerintah menetapkan masa larangan mudik pada 6 hingga 17 Mei. Sebelum dan sesudah periode larangan itu, ada pula masa pengetatan perjalanan, yakni pada 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.