Waspada Omicron BA 2.75, ‘Anak’ Baru Varian Lama BA.2

Lintas7news.com – Belum selesai Omicron BA.4 dan Ba.5 kini subvarian omicron pendahulunya muncul kembali, Omicron BA.2.75.

Subvarian omicron BA 2.75 ini disebut-sebut jadi biang kerok dari lonjakan kasus covid-19 di beberapa negara. Para ilmuwan telah menyatakan keprihatinan mereka pada varian covid baru yang telah muncul di beberapa negara di seluruh dunia. Kasus ini muncul di setidaknya lima negara, dengan yang paling diidentifikasi di India. Kasus juga telah ditemukan di Inggris, dengan lima kasus, dan di Jerman, Selandia Baru dan Kanada.

Diberi nama omicron BA.2.75, karena merupakan generasi kedua dari varian BA.2 yang menyebabkan gelombang peningkatan pasien di Inggris pada akhir Maret.

Para ilmuwan mengawasi varian baru covid yang diturunkan dari Omicron yang memiliki sembilan mutasi yang tidak biasa pada proteinnya. Varian baru ini juga sudah telah menyebar ke negara-negara di seluruh dunia dengan cepat.

Varian baru, diidentifikasi sebagai BA.2.75, pertama kali ditemukan dalam urutan yang diambil di India pada awal Juni.Sejak itu, varian tersebut telah terlihat di Australia, Kanada, Jepang, Jerman, Selandia Baru, Inggris, dan AS.

Hanya dalam hitungan minggu, varian tersebut telah terdeteksi di lebih dari 80 rangkaian di seluruh dunia.

Shay Fleishon dari Laboratorium Virologi Pusat di Pusat Medis Sheba di Tel Hashomer menyebut subvarian tersebut sebagai sub varian mengkhawatirkan.

Hanya saja dia menekankan juga masih terlalu dini untuk bisa mengatakan apakah ini akan jadi varian dominan berikutnya di dunia atau tidak.

Dilansir dari CNNIndonesia.com –  Fleishon menjelaskan dalam utas Twitter bahwa beberapa bulan terakhir telah melihat tren varian berdasarkan garis keturunan Omicron dengan mutasi di bagian S1 dari protein lonjakan dan secara khusus di bagian protein lonjakan yang digunakan virus untuk terhubung dan masuk ke dalam sel.

Bloom Lab di lembaga penelitian Fred Hutch men-tweet bahwa varian ini “layak dilacak” karena “perubahan antigenik yang cukup besar” dibandingkan dengan induknya, BA.2. Laboratorium menunjuk dua mutasi sebagai kunci: G446S dan R493Q.

G446S adalah mutasi yang dapat membantu virus lolos dari antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin saat ini yang masih efektif melawan BA.2. Sisi baiknya, tampaknya mereka yang telah terinfeksi BA.1 tidak akan berisiko terinfeksi kembali oleh BA.2.75.Mutasi R493Q, sementara itu, tampaknya meningkatkan kemampuan virus untuk menempel pada ACE2, protein yang digunakan virus corona untuk memasuki sel.

N460K, mutasi lain pada varian omicron BA.2.75, juga meningkatkan kemampuan virus untuk menempel pada protein ACE2.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.