Ketegangan Sempat Mewarnai Deklarasi Majelis Sang Presiden Anies 2024

Lintas7news.com – Awal gelaran Deklarasi Majelis Sang Presiden yang mendukung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 mendatang sempat diwarnai ketegangan, Jakarta, Rabu (8/6).

Dalam acara yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan tersebut, panitia deklarasi sempat meminta penurunan bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid.

Berdasarkan pantauan di lokasi, panji berkalimat Tauhid yang sebelumnya kerap diidentikkan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu sempat terpasang bersanding dengan bendera Merah Putih.

Setidaknya terlihat empat bendera berkalimat Tauhid yang terpasang di sebelah kanan dan kiri panggung. Sementara itu, bendera Merah Putih terlihat berada di antara keempat panji tersebut.

CNN Indonesia coba mengonfirmasi panitia dan pihak-pihak yang mengatasnamakan Majelis Sang Presiden, tapi hingga berita diturunkan tidak ada satupun sosok yang hadir mau mengakui jadi panitia.

Peserta deklarasi tampak seragam menggunakan jubah putih dan sorban. Beberapa lainnya tampak menggunakan gamis berwarna hitam.
Ketegangan itu mulanya berlangsung antara salah seorang peserta yang bersikukuh memasang panji-panji bertuliskan tauhid. Sementara, seorang panitia meminta penurunan bendera itu.

“Antum sayang enggak sama Pak Anies?” ujar panitia.

“Kita enggak mau menjebak Pak Anies,” sambungnya.

Peserta yang kukuh memasang bendera itu pun sempat berargumen, namun akhirnya bendera-bendera dengan kalimat bertuliskan Tauhid itu diturunkan dari panggung.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Ketegangan penurunan bendera itu terjadi setelah peserta deklarasi menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah bendera-bendera itu diturunkan, peserta diminta berdiri dan menyanyikan kembali lagu Indonesia Raya tanpa panji bertuliskan kalimat Tauhid.

Sebagai informasi, Anies Baswedan akan selesai masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 pada Oktober mendatang. Mantan Mendikbud itu menjadi salah satu favorit, yang namanya kerap muncul dari sejumlah survei lembaga untuk maju dalam Pilpres 2024.

Namun, sejauh ini Anies belum mengonfirmasi secara lugas mengenai peluang dirinya menjadi calon presiden. Anies juga diketahui saat ini bukanlah kader partai politik apapun.

Di satu sisi, beberapa waktu lalu pun sempat ada deklarasi Anies untuk jadi Capres yang diklaim dilakukan massa Front Persaudaraan Islam (FPI) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Namun, Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Muhammad Alattas membantah pihaknya menggelar aksi sekaligus deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan untuk jadi Capres di bundaran Patung Kuda tersebut.

“FPI dari tingkat Pusat sampai Ranting tidak pernah mengundang, menggerakkan, dan melakukan aksi dengan tema apa pun pada Senin 6 Juni 2022, sehingga bila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan FPI maka dapat dipastikan adalah aksi fiktif dan palsu,” kata Ketua Umum FPI Muhammad Alattas dalam keterangan resminya yang sudah dikonfirmasi, Senin (6/6).

FPI, kata dia, juga belum menentukan sikap apapun terkait Capres 2024.

“Sehingga bila ada yang membawa-bawa nama Front Persaudaraan Islam untuk dukung mendukung calon tertentu dapat dipastikan adalah pernyataan fiktif dan palsu,” kata dia.

(CNNIndonesia/NB)


Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.