Gerindra Resmi Pecat Taufik karena Dianggap Tak Loyal

Lintas7news.com – Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra secara resmi memecat salah satu kader mereka sekaligus mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Wakil Ketua MKP Gerindra Wihadi Wiyanto mengatakan Taufik dianggap tak loyal kepada partai dan beberapa kali mengulangi kesalahannya.

“MKP yang ini, saya ada lima majelisnya, sepakat untuk memutus saudara Taufik memecat sebagai kader Gerindra mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini,” kata dia kepada wartawan di kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Selasa (7/6).

Wihadi menyebut Taufik dianggap gagal selama menjabat sebagai Ketua DPD DKI Jakarta pada 2014-2019. MKP menyoroti Taufik yang gagal memenangkan Gerindra pada Pilpres 2019 di DKI.

Selama dia menjabat, katanya, Taufik juga gagal mendirikan kantor DPD Gerindra di Ibu Kota.

“Salah satunya hingga saat ini, pada saat saudara Taufik jadi ketua DPD, kantor DPD tidak ada. Dan juga pada saat Pilpres DKI Jakarta, itu kalah, itu menjadi catatan juga,” katanya.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Taufik belakangan sempat dipanggil dan menjalani sidang di MKP pada 21 Februari lalu. Sempat menyatakan loyal, Taufik kata Wihadi justru kerap melakukan manuver lewat pernyataannya yang akan pindah partai.

Menurut Wihadi, Taufik dinilai melanggar komitmennya lewat hasil sidang pada 21 Februari yang tak akan mengulangi kesalahannya.

“Melihat itu dan melihat ketidakloyalan daripada sdr Taufik dan juga menyalahi apa yang sudah disampaikan pada 21 Februari dia mengatakan akan tetap dengan Gerindra, tapi pada kenyataannya dengan manuver dia mengatakan akan mundur,” katanya.

Pada 2 Juni 2022, Taufik sempat berbicara soal kemungkinan dirinya pindah partai. Taufik mengatakan Partai NasDem kemungkinan menjadi pilihannya.

“Insya Allah kali ya [pindah ke NasDem],” kata Taufik menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, ketika itu.

Taufik mengatakan salah satu alasan ia tertarik dengan Partai NasDem yaitu karena kesamaan ideologi dengan Partai Gerindra. Ia menuturkan kedua partai merupakan partai nasionalis.

Taufik juga mengungkapkan soal kenyamanan dalam berpartai. Menurut dia, salah satu alasan dia berniat keluar dari Gerindra karena masalah kenyamanan.

“Kita berpartai kan butuh kenyamanan. Kalau Anda enggak nyaman di dalam suatu rumah kan pilihannya cuma dua, diam saja atau keluar dari rumah,” ucapnya.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.