Curhat Pemudik di Pelabuhan Merak Kesal Antre 7 Jam Belum Masuk Kapal

Lintas7news.com – Rizal, pemudik asal Jakarta dengan tujuan Lampung sejak Kamis (28/4) pukul 16.00 Wib hingga pukul 23.15 Wib belum bisa naik ke dalam kapal. Padahal, dia membeli tiket penyeberangan di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak.

“Saya berangkat jam 14.00 Wib dari Jakarta, sampai sini jam 16.00 Wib. Sampai sekarang belum juga naik kapal,” ujar Rizal, Kamis (28/4) malam.

Pria yang akrab disapa Bom-bom ini bercerita bahwa, dia sempat ditawarkan oleh salah seorang petugas untuk naik kapal di Dermaga Reguler untuk mempersingkat antrian.

Namun setelah sampai di Dermaga 2, kendaraannya malah dilarang naik ke dalam kapal, dengan alasan tiketnya tidak sesuai dengan dermaga antriannya.

“Beli eksekutif, cuma informasi katanya, di arahkan ke reguler kalau mau langsung. Sama keamanan enggak boleh (naik ke atas kapal),” terangnya.

Kini, dia bersama istri, keponakan dan keluarganya masih tertahan di Dermaga 2 Pelabuhan Merak. Mobil yang ditumpanginya tidak bisa keluar untuk masuk kembali ke dermaga eksekutif yang di klaim waktu tempuhnya hanya satu jam perjalanan.

“Enggak ada informasi yang valid ke pemudik. Saya di reguler di Dermaga 2, tertahan. Sama keluarga, sama saudara. Semua dermaga penuh. Yang jengkel eksekutif enggak ada kejelasan,” ujarnya dengan nada kesal.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sebelumnya diberitakan bahwa situs pemesanan tiket kapal Feri, Ferizy.com sempat bermasalah atau down akibat lonjakan pemesanan diklaim sudah pulih dan bisa diakses kembali sekitar pukul 15.30 Wib. Namun akses ke Ferizy.com masih lama saat itu.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan hal itu terjadi akibat tingginya pengguna situs, terutama yang hendak menyeberang di dua jalur.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi bahwa pada Kamis (28/4) sekira pukul 13.00, manajemen melakukan peningkatan sistem pada aplikasi Ferizy seiring tingginya lonjakan trafik pemesanan tiket layanan kapal ekspress di Merak – Bakauheni dan Ketapang – Gilimanuk,” ujar Shelvy.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.