Dampak Perang Rusia, PT Adaro Kebanjiran Pesanan Batu Bara

Lintas7news.com – Industri batu bara di dalam negeri kebanjiran pesanan dampak perang Rusia-Ukraina dan sanksi negara Barat yang melarang pembelian batu bara dari Rusia.

Salah satunya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir mengakui pesanan batu bara mulai berdatangan dari sejumlah negara Uni Eropa.

Terbatasnya pasokan batu bara Rusia dan Eropa itu pula yang membuat harga batu bara bergerak pada level tinggi.

“Sudah mulai ada permintaan dari negara Uni Eropa ke Indonesia. Menurut hemat saya, so far kita thanks God lah ya,” ujarnya dalam silaturahmi virtual, Selasa (19/4).

Direktur Keuangan Adaro Lie Luckman membenarkan hal tersebut. Bahkan, arus pesanan dari Uni Eropa membuat perusahaan mengirimkan sebanyak 2-3 kapal atau sekitar 300 ribu ton batu bara ke Belanda dan Spanyol.

Walaupun, sambung dia, perusahaan tetap fokus memenuhi pasar Asia selaku pembeli eksisting.

“Pasar kita kan Asia. Jadi, kita fokus untuk memenuhi customer kita yang sudah ambil batu bara dari kita,” imbuh dia.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Diketahui, Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) sebesar 289,4 per ton pada April 2022. Harganya melesat 41,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu Maret di kisaran US$203,69 per ton.

Kenaikan harga batu bara dikarenakan AS dan sekutunya mulai menerapkan sanksi embargo energi dari Rusia, buntut memanasnya konflik Rusia-Ukraina.

Faktor lain yang mendongkrak harga batu bara, yakni kenaikan permintaan di tengah pemulihan ekonomi global usai pandemi covid-19.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.