Rusia Dalang Dibalik Serangan Siber 70 Situs, Ukraina Punya Buktinya

Lintas7News.com – Ukraina mengklaim memiliki bukti bahwa Rusia berada di balik serangan siber yang melumpuhkan 70 situs penting pemerintah negara itu pada pekan lalu.

“Semua bukti menunjukkan Rusia berada di balik serangan siber. Moskow terus mengobarkan perang hibrida,” demikian pernyataan Kementerian Transformasi Digital Ukraina , Senin (17/1).

Meski situs pemerintah diretas, kementerian tersebut mengimbau warga Ukraina agar tidak panik. Mereka memastikan informasi pribadi warga dilindungi.

Kementerian Ukraina menilai serangan siber itu ditujukan untuk mengintimidasi masyarakat dan mengacaukan situasi di Ukraina.

Mereka juga menganggap aksi tersebut dilakukan untuk menghentikan pekerjaan sektor publik dan menghancurkan kepercayaan Ukraina pada pihak berwenang.

Beberapa pengamat khawatir atas insiden yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina. Mereka cemas serangan siber yang terjadi pekan lalu itu bisa menjadi awal dari serangan militer.

Viktor Zhora, pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa peretasan siber itu merupakan salah satu serangan dunia maya ‘terbesar’ dalam beberapa tahun terakhir.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Layanan keamanan Ukraina, SBU, melaporkan bahwa serangan itu terjadi pada Jumat (14/1) pekan lalu. Serangan itu menargetkan total 70 situs pemerintah.

Kiev mengungkap bahwa mereka menemukan petunjuk awal bahwa dinas keamanan Rusia kemungkinan berada di balik serangan siber pekan lalu.

Kremlin sebelumnya sudah membantah tuduhan serangan siber tersebut. Mereka menegaskan tak ada bukti bahwa Rusia berada di balik serangan itu.

“Kami tidak ada hubungannya dengan itu. Rusia tidak ada hubungannya dengan serangan siber ini. Ukraina menyalahkan segalanya pada Rusia, bahkan cuaca buruk di negaranya,” kata juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov.

Serangan ini terjadi ketika Ukraina masih terus dihantui manuver militer Rusia. Bayang-bayang ini terus ada, terutama setelah Moskow merebut wilayah Crimea dari Kiev pada 2014 lalu.

Belakangan, Rusia juga meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan Ukraina. Kehadiran militer ini memperkuat dugaan Rusia sedang bersiap menyerang Ukraina, walau Moskow terus membantah tudingan tersebut.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.