Hari Ini Jatim Dinyatakan Bebas Zona Merah

Lintas7News.com – Provinsi Jawa Timur (Jatim) dinyatakan terbebas dari status zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penularan virus corona (Covid-19). Hal itu berdasarkan penilaian peta risiko dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional pada 38 kabupaten/kota di Jatim.

Kabar tersebut disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim), dr Makhyan Jibril Al-Farabi.

“Alhamdulillah per hari ini 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur dinyatakan bebas dari zona merah dari peta risiko penyebaran Covid-19 dari Satgas Penanganan Covid-19 pusat,” kata Jibril, Rabu (1/9).

Saat ini, ada 18 kabupaten/kota di Jatim yang berstatus zona oranye, yaitu Gresik, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Trenggalek, Tulungagung.

Lalu Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Nganjuk, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Lumajang dan Jember.

Kemudian 20 daerah berstatus zona kuning, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo.

Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Ngawi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi penurunan status zonasi tersebut. Pertama adalah  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat serta PPKM Level 3 dan 4 yang diimplementasikan dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Ini telah membuahkan hasil hingga menurunkan kasus kematian dan perawatan Covid-19,” kata dia.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Jibril menyebutkan bahwa menurunnya kasus Covid-19 di wilayah Jatim itu ditandai dengan jumlah pertambahan kasus positif mingguan di Jatim yang turun sebanyak 80,1 persen dari puncak kasus.

“Puncak kasus Jatim pernah mencapai 40 ribu lebih per pekan, sekarang kasus mingguan hanya di angka 8 ribu kasus,” kata dia.

“Selain itu untuk kematian juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu 52,5 persen. Dari puncak kasus kematian 2.458 bisa turun menjadi 1.393 per minggu,” tambahnya.

Di sisi lain jumlah tes PCR yang dilakukan pun terus meningkat, yakni 90.047 tes per pekan dengan positivity rate 10 persen. Menurutnya ini adalah rekor baru.

Meski begitu, menurunnya status zonasi dan pertambahan kasus ini, tidak membuat semua pihak lengah. Ia berharap hal ini merupakan momentum bagi Jatim untuk bangkit dari pandemi.

“Ini momentum kita semua untuk bangkit dari pandemi ini, dan tentunya kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi di Jatim,” pungkas dia.

Sementara itu berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 31 Agustus 2021, kumulatif konfirmasi positif corona di Jatim berjumlah 383.209 kasus, sebanyak 344.117 kasus di antaranya sembuh, 28.204 pasien meninggal dunia dan 10.888 pasien masih dirawat.

Jatim juga menjadi satu-satunya provinsi yang menyumbang angka kematian akibat Covid-19 di atas 100 kasus, pada Selasa (31/8). Jatim pun menempati urutan pertama provinsi dengan tambahan kematian tertinggi hari ini.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, tambahan pasien positif virus corona yang meninggal dunia di Jatim sebanyak 132 orang. Posisi selanjutnya ada Jawa Barat dengan 37 kasus, DI Yogyakarta 33 kasus, Jawa Tengah 31 kasus, dan Riau 30 kasus.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.