Jelang Paralimpiade, Atlet Indonesia Lakukan Latihan Ringan
Lintas7News.com – Atlet Indonesia yang sudah tiba di Jepang untuk mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020, 24 Agustus-5 September mendatang, hanya bisa menjalani latihan ringan di Wisma Atlet.
Hal itu dilakukan karena venue yang digunakan untuk latihan maupun pertandingan belum dibuka oleh panitia penyelenggara. Hasil tes saliva Covid-19 kloter pertama kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo juga negatif.
“Atlet latihan ringan di wisma atlet karena venue latihan belum dibuka. Atlet juga istirahat lebih banyak karena mereka kemarin lelah di perjalanan dan di Bandara Narita kami diproses lebih dari empat jam,” kata Rima Ferdianto, Wakil Sekjen Komite Nasional Paralimpiade (NPC) Indonesia.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Enam atlet dan lima ofisial yang berasal dari tiga cabang olahraga, yakni balap sepeda, tenis meja dan renang, sudah tiba di Tokyo sejak Selasa (17/8). Semua kontingen Indonesia harus menjalani karantina lebih dulu selama tiga hari.
“Ya kami karantina tiga hari dalam arti kami tidak boleh kontak dengan siapapun selain kontingen Indonesia sendiri. Di tempat makan kami juga mendapatkan tempat khusus yang terpisah dengan kontingen dari negara lain,” ucap Rima.
Di Paralimpiade Tokyo, Indonesia meloloskan 23 atlet dari tujuh cabang olahraga, 13 pelatih dan 24 ofisial. Keberangkatan total 60 orang di kontingen Indonesia itu akan dibagi menjadi empat kloter.
Paralimpiade Tokyo 2020 akan digelar mulai 24 Agustus sampai 5 September mendatang. Indonesia diharapkan mampu memperbaiki peringkat dengan raihan target lima medali untuk dibawa pulang ke Tanah Air.
“Tidak hanya ingin memperbaiki peringkat, tapi kami juga ingin meraih medali lebih banyak dari Paralimpiade sebelumnya di Brasil. Kontingen Indonesia menargetkan satu medali emas, satu perak dan tiga medali perunggu dari Paralimpiade Tokyo,” kata Chef de Mission Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020, Andi Herman.
(CNNIndonesia/RI)
