Bahaya Virus Marburg Dan Gejalanya

Lintas7News.com – Virus Marburg menjadi ancaman baru di tengah pandemi Covid-19. Virus ini terdeteksi di salah satu daratan Afrika Barat, tepatnya di Republik Guinea. Berikut gejala virus Marburg serta bahayanya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Marburg mirip dengan ebola, salah satu virus yang cukup mematikan dan telah menelan banyak korban.

Penularan virus Marburg antar manusia berbeda dengan virus Covid-19. Virus ini akan menular melalui cairan tubuh manusia atau darah.

Penularan juga bisa terjadi melalui benda-benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh si penderita. Misalnya, tempat tidur, pakaian, dan benda lain yang sudah terpapar.

Butuh dua hingga 21 hari bagi virus ini untuk mulai menunjukkan gejala paparannya di tubuh manusia.

Biasanya, menurut WHO, seseorang yang terpapar akan mengalami gejala virus Marburg sebagai berikut:

  • demam tinggi yang tiba-tiba
  • sakit kepala parah
  • nyeri otot
  • muntah
  • hingga diare.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Gejala ini sulit dibedakan antara virus Marburg dengan penyakit lainnya seperti tipus atau malaria.

Hingga gejala selanjutnya, seseorang yang terkena Marburg di hari kelima atau ketujuh akan mengalami pendarahan berat seperti muntah darah, feses berdarah, serta perdarahan pada hidung, gusi, bahkan vagina.

Selama fase penyakit yang parah, pasien juga dapa mengalami gejala virus Marburg seperti:

  • demam tinggi
  • kebingungan
  • cepat marah
  • serta orchitis (radang testis) telah dilaporkan pada fase akhir (15 hari).

Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi antara delapan dan sembilan hari setelah gejala awal muncul.

Meski sangat berbahaya, hingga saat ini belum ada vaksin atau perawatan antivirus untuk penyakit ini.

Kendati demikian, rehidrasi dengan teknik oral atau intravena bisa meningkatkan kelangsungan hidup pasien dan penggunaan eksperimental obat antibodi monoklonal juga disebut bisa membantu pasien menghadapi virus.

Setelah mengetahui gejala virus Marburg dan bahayanya, berikut beberapa langkah pencegahan penularan virus Marburg.

Menurut panduan WHO, cara pencegahan penularan virus Marburg yang utama yakni selama kegiatan kerja atau penelitian atau kunjungan wisata di tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar buah, orang harus mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain yang sesuai (termasuk masker).

Sementara selama wabah, semua produk hewani (darah dan daging) harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi. Selain itu, berikut berapa langkah pencegahan penulan virus Marburg yang dapat dilakukan.

  1. Mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia di masyarakat yang timbul dari kontak langsung atau dekat dengan pasien yang terinfeksi, terutama dengan cairan tubuh mereka.
  2. Kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg harus dihindari. Sarung tangan dan alat pelindung diri yang sesuai harus dipakai saat merawat pasien yang sakit di rumah.
  3. Mencuci tangan secara teratur harus dilakukan setelah mengunjungi kerabat yang sakit di rumah sakit, serta setelah merawat pasien yang sakit di rumah.
  4. Langkah-langkah penahanan wabah termasuk penguburan yang cepat, aman dan bermartabat.
  5. Mengidentifikasi orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Marburg dan memantau kesehatan mereka selama 21 hari
  6. Memisahkan yang sehat dari yang sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memberikan perawatan kepada pasiden yang dikonfirmasi dan menjaga kebersihan yang baik dan lingkungan yang bersih perlu diperhatikan.

Demikian gejala virus Marburg, bahaya, serta langkah pencegahan penularannya. Agar bisa lebih mengantisipasi, ada baiknya Anda juga mengenal bagaimana dan seperti apa virus ini menyebar di sini.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.