Diduga Lab Wuhan Bocor Sebelum September 2019

Lintas7News.com – Sebuah laporan yang dirilis partai Republik Amerika Serikat memaparkan banyak bukti yang menyatakan virus corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Laporan itu bahkan menuturkan virus corona muncul dan menyebar dari Institut Virologi Wuhan (WIV) sebelum September 2019, beberapa bulan lebih awal dari kasus Covid-19 pertama dikonfirmasi China sekitar Desember 2019.

“Kami sekarang percaya sudah waktunya untuk sepenuhnya mengabaikan teori bahwa virus berasal dari pasar tradisional. Kami percaya banyak bukti yang membuktikan bahwa virus memang bocor dari WIV dan itu terjadi sebelum 12 September 2019,” bunyi laporan panel Partai Republik tersebut.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Laporan yang dirilis politikus Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Mike McCaul, pada Senin (2/8) itu menuturkan banyak bukti yang menunjukkan para ilmuwan di WIV sedang melakukan penelitian memodifikasi virus corona agar dapat menular ke manusia, dan manipulasi semacam itu dapat disembunyikan.

Laporan itu juga membahas soal protokol keselamatan laboratorium WIV yang selama ini dinilai kurang disorot. Pada Juli 2019, beberapa bulan sebelum pandemi Covid-19 muncul dan menyebar, WIV mengajukan permintaan perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai US$1,5 juta.

Padahal, sistem pengolahan limbah WIV masih berusia kurang dari dua tahun.

Asal usul virus corona yang telah menyebar dan menginfeksi hampir 200 juta orang di dunia itu memang masih menjadi perdebatan sengit, terutama antara Amerika Serikat dan China.

AS berkeras China tidak transparan dengan data dan penanganan di awal kemunculan virus serupa SARS tersebut.

Sementara itu, China membantah tudingan AS dan banyak pihak soal upaya menutupi beberapa informasi penting terkait asal usul kemunculan virus SARS-CoV-2 itu.

AS dan banyak negara menuntut penyelidikan lebih lanjut asal mula corona, terutama ke Institut Virologi Wuhan. Virus corona disebut muncul dan menyebar ketika laboratorium itu sedang melakukan penelitian tentang kelelawar.

Beijing selama ini menyebut teori kebocoran laboratorium Wuhan sebagai biang kerok penyebaran virus corona itu “tidak masuk akal.


Pada Februari lalu, tim yang dipimpin peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghabiskan empat minggu di Wuhan untuk melakukan penelitian asal usul virus corona bersama dengan para peneliti China.
Dalam laporan bersama sebulan kemudian, tim WHO menyatakan bahwa virus itu mungkin ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Banyak pihak merasa kecewa dengan penyelidikan bersama WHO dan China itu lantaran dinilai tak memberikan informasi baru dan berarti soal asal mula virus corona.

Kepala tim peneliti WHO dalam misi itu bahkan sempat mengeluh bahwa mereka kesulitan mendapat dan mencari data selama penyelidikan akibat dibatasi oleh pihak China.


Baru-baru ini, WHO juga kembali mengajukan studi fase kedua soal asal usul corona di China, termasuk ke laboratorium Wuhan.

Namun, China kembali menolak mentah-mentah usulan tersebut.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.