WHO Tak Setuju Aturan Untuk Wajibkan Vaksin

Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak setuju dengan aturan negara yang mewajibkan vaksin corona.

Dilansir dari CNNIndonesia.com WHO menilai mewajibkan vaksinasi corona kepada setiap warga hanya akan menjadikan bumerang yang memicu mereka semakin bersikap antipati terkait vaksin Covid-19.

“Saya tidak yakin bahwa mandat-mandat bukan arah kebijakan yang tepat di sini, khususnya bagi vaksin,” kata Direktur Departemen Imunisasi WHO, Kate O’Brien dalam jumpa pers virtual pada Desember lalu.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu berpendapat meyakinkan masyarakat terkait manfaat vaksin jauh lebih efektif untuk menarik masyarakat agar mau divaksinasi daripada mewajibkannya.

Mereka menganggap memaksa orang untuk divaksinasi adalah cara yang kurang tepat untuk mempromosikan vaksinasi Covid-19.

Meski demikian WHO memberikan kebebasan seluruh negara dalam melaksanakan kampanye vaksinasi corona.

“Akan lebih baik untuk mendorong dan memfasilitasi vaksinasi tanpa persyaratan semacam itu. Saya tidak berpikir kami ingin melihat ada negara yang mewajibkan vaksinasi,” ucapnya.

O’Brien mengatakan memang ada beberapa profesi seperti tenaga medis yang memerlukan dan sangat dianjurkan untuk vaksinasi corona demi keselamatan staf dan pasien rumah sakit.

Sementara itu, WHO tak memungkiri jika banyak kalangan yang masih meragukan efektivitas dan keamanan vaksin corona.

Menurut Direktur Urusan Darurat WHO, Micahel Ryan, pihaknya dan seluruh kepentingan di dunia perlu berjuang meyakinkan masyarakat umum agar mau divaksinasi.

“Cerita soal vaksin adalah berita bagus. Ini adalah kemenangan usaha manusia atas musuh mikroba. Kita perlu meyakinkan orang dan kita perlu meyakinkan mereka,” kata Ryan.

Lebih dari 50 negara dilaporkan telah memulai vaksinasi Covid-19. Diperkirakan 70-90 persen dari 7,8 miliar orang di dunia perlu menerima vaksin sebelum mencapai ‘herd immunity’ agar dapat kembali ke kehidupan normal.

Hari ini Indonesia telah memulai vaksinasi Covid-19 dengan Presiden Jokowi menjadi orang pertama disuntik

Rabu (13/1) pagi Jokowi menerima suntikan dosis pertama vaksin corona buatan Sinovac Biotech, China di Istana Negara, Jakarta.

Semua warga Indonesia diwajibkan turut serta dalam program vaksinasi. Pemerintah menegaskan akan memberikan sanksi pidana bagi masyarakat yang menolak. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej menilai vaksinasi corona bersifat wajib bagi warga Indonesia.

(CNN/ZA)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.