21 CPNS Formasi Pemkab Tulungagung Dicoret

TULUNGAGUNG- 21 CPNS formasi Pemkab Tulungagung dicoret. Angka itu diketahui sesuai Seleksi Kemampuan Bidang (SKB) CPNS Pemkab Tulungagung tahun 2019 selama 3 hari.

Panitia Seleksi Daerah (Panselda) mencatat 21 orang tak hadir saat pelaksanaan ujian. Dan 11 orang harus mengikuti tes dari ruang isolasi.

Seperti dilansir dari nusadaily.com, sabtu (3/10/2020) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Tulungagung, Arief Budiono mengatakan, dari 1505 peserta SKB CPNS untuk formasi Pemkab Tulungagung, 47 di antaranya memilih untuk melakukan SKB di lokasi lain. Sedangkan yang tercatat melakukan SKB di Tulungagung pada 28 hingga 30 September kemarin ada 1.437. Sehingga 21 peserta yang tidak hadir langsung dinyatakan otomatis gugur.

“Yang tidak hadir saat pelaksanaan tes sebanyak 21 orang, mereka dinyatakan gugur, alasannya ya ndak tahu karena ndak melapor,” ujarnya kepada induk

Arief menjelaskan, dari jumlah tersebut tercatat 2 peserta SKB CPNS yang harus mengikuti penjadwalan ulang, sebab saat jadwal dilaksanakan yang bersangkutan sedang menjalani karantina karena terkonfirmasi Covid-19.

Keduanya adalah satu peserta dari Kabupaten Trenggalek yang seharunya mengikuti SKB di Tulungagung dan satu peserta lainnya dari salah satu kota di luar Jawa Timur, yang menjadi bagian dari 47 orang yang melaksanakan SKB di kota lain.

“Untuk yang dari Gresik itu akan SKB tanggal 08 Oktober di Surabaya, kalau yang satunya masih nunggu penjadwalan, kemungkinan di BKN regional Jogja,” jelasnya soal 21 CPNS Pemkab Tulungagung dicoret.

Arief menyebut, selama 3 hari pelaksanaanya di Tulungagung, pihaknya terpaksa meminta 11 CPNS mengikuti tes dari balik ruang isolasi yang disediakan, mereka terpaksa mengerjakan di ruang isolasi karena beberapa alasan.

Mulai dari gagal pemeriksaan menggunakan thermo scanner yang disediakan panitia, kemudian ada juga yang tidak membawa bukti rapid test. Sehingga harus menunggu keluarnya bukti rapid sambil mengerjakan di ruang isolasi, hingga mereka yang reaktif namun hasil swabnya belum keluar.

“Ruang isolasinya ada 6 yang bisa dimanfaatkan per sesi, lokasinya ada di sekitar lokasi test, namun untuk ruang isolasi ini dibuat dengan sederhana, sengaja dibuat transparan namun tetap tidak membuat peserta bebas berinteraksi,” pungkasnya.

Saat disinggung mengenai nama nama peserta yang lolos seleksi SKB ini, Arief mengaku masih menunggu pengumuman dari Panselnas, mengingat dari 47 peserta SKB yang mengikuti seleksi di kota lain, belum semuanya terjadwal untuk melaksanakan tes. (*)

Bagikan Melalui