Joe Biden Mengutuk Lawannya Presiden Donald Trump atas Pernyataan Menyebut Pasukan Amerika Tewas dalam Pertempuran Sebagai Pecundang

WASHINGTON – Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengutuk lawannya sekaligus calon incumbent Presiden Donald Trump atas pernyataan yang menyebut pasukan Amerika yang tewas dalam pertempuran sebagai pecundang.

Seperti di lansir dari sindonews.com, sabtu, (5/9/2020). “Terus terang, jika apa yang tertulis di The Atlantic itu benar, itu menjijikkan,” kata Biden, mengomentari laporan yang diterbitkan majalah Atlantic terkait komentar Trump tentang mereka yang tewas dalam pertempuran untuk Amerika Serikat.

Di antara banyaknya penghinaan yang dikaitkan dengan empat sumber anonim yang mengetahui percakapan tersebut, Trump dilaporkan mengatakan dia tidak ingin tentara yang terluka ditampilkan dalam parade militer karena tidak ada yang ingin melihat itu dan Marinir yang tewas dalam Perang Dunia I adalah “orang tolol” serta “pecundang.” Presiden AS itu juga mempertanyakan mereka yang memilih untuk mengabdi pada negara, daripada mengejar karir yang lebih menguntungkan, dengan mengluarkan pertanyaan: “Apa untungnya bagi mereka?”

“Tugas, kehormatan, negara. Ini adalah nilai-nilai yang mendorong anggota militer kami,” kata Biden.”Ini pakaian yang semuanya sukarela,” imbuhnya.

Calon presiden dari Partai Demokrat juga menunjuk pada dinas militer putranya sendiri untuk mengecam pernyataan yang dilaporkan

“Dia bukan orang tolol,” kata Biden, mengacu pada dinas kemiliteran putranya Beau selama penempatan ke Kosovo dan Irak.

“Dan prajurit serta wanita yang dia layani, terutama mereka yang tidak pulang, bukanlah pecundang,” tegasnya.

Beau Biden, seorang mayor di Delaware Army National Guard, meninggal karena kanker otak pada usia 46 tahun.

“Jika pernyataan ini benar, presiden harus dengan rendah hati meminta maaf kepada setiap ibu dan ayah Bintang Emas dan setiap keluarga Blue Star yang direndahkan dan dihina,” tambah Biden.

“Dia pikir dia siapa?” cetusnya.

Biden, bersama dengan politisi Demokrat lainnya, mengatakan bahwa laporan itu sejalan dengan apa yang sebelumnya dikatakan Trump terhadap militer.

“Jika benar, laporan itu menegaskan apa yang diyakini sebagian besar dari kita benar,” kata Biden.

“Donald Trump tidak cocok untuk melakukan pekerjaan presiden,” ujarnya.

Trump sendiri dengan tegas membantah laporan tersebut dan menyerang berita itu sebagai “berita palsu.”

“Saya bersedia bersumpah atas apa pun yang tidak pernah saya katakan tentang pahlawan kita yang gugur,” kata Trump kepada wartawan.

Jajak pendapat Military Times baru-baru ini yang mensurvei pasukan tugas aktif menunjukkan Biden empat poin persentase di atas Trump. (*)

Bagikan Melalui