Geliat Wisata Kampung Gerabah di Blitar

Blitar- Di Kabupaten Blitar tempatnya desa Plumpungrejo di Dusun plecet terdapat wisata edukasi kerajinan gerabah. Dusun plecet ini memiliki keistimewaan karena mejadi pusat perkembangan kerajinan gerabah di blitar.

Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Dusun plecet sedikitnya memiliki perajin gerabah sekitar 150 orang yang aktif sampai hari ini, salah satunya pak sumadi (60).

Pak sum, panggilan akrab pak sumadi mengatakan kerajinan gerabah di sini sudah berkembang sejak lama. pak sum merupakan perajin dan sekarang sudah pensiun dan kini usahanya di wariskan kepada anaknya burhanudin.

Sejak saat itu usaha kerajinan gerabah di terusin dan dikembangkang burhanudin.” Sejak tahun 2009 usaha kerajinan ini udah mulai berkembang dan ber inovasi yang dulunya hanya membuat kerajinan kendi, kuwali, tengku dan coeg.” saya kembangkan dan menambah bentuk seperti vas, pot, celangan serta variasi lainya yang sesuai dengan kebutuhan masa kini. Kata burhanudin, sabtu (29/08/2020).

Memilih usaha yang sudah diwariskan oleh ayahnya. Sejak 2009, Burhan mulai menambah motif dan warna gerabah interior buatannya. Selain itu, ada satu kelebihan gerabah yang produksi..

“Biasanya gerabah hanya dari tanah liat. Di sini kami campur dengan kaolin (clay) yang banyak di dapat di sini. Gerabah dengan campuran kaolin ini lebih kuat,” ungkapnya.

Selain bahan yang lebih kuat, motif gerabah Blitar diambil dari kearifan lokal. Seperti candi, ikan koi dan bunga kenanga. Gerabah interior dan suvenir produk kampung ini banyak dipasarkan ke seluruh nusantara hingga manca negara..

Di sini kerajinan gerabah di jual dengan berbagai variasi mulai harga 4 ribu hingga 850 ribu per gerabah tergantung bentuk dan ukuran. Pusat edukasi gerabah digagas Burhanudin sejak tahun 2014. Program yang awalnya idealis untuk memperkenalkan warisan budaya leluhur ini, ternyata berkembang lebih pesat.

Banyak kalangan sangat berminat belajar membuatnya. Tak hanya masyarakat lokal, namun sampai wisatawan manca negara. Dalam sepekan, hampir tiap hari Burhan menerima rombongan pelajar dan wisatawan yang ingin belajar membuat gerabah.

“Saya bikin tiga paket. Paket Rp 15 ribu itu edukasi dan mewarnai suvenir. Paket Rp 20 ribu itu edukasi dan membuat gerabah. Paket 30 ribu itu mulai edukasi, membuat gerabah sampai finishing mewarnai. Semua paket ini bisa membawa suvenir yang mereka warnai,” pungkasnya.(panji/AN)

Bagikan Melalui